Budget ke Jepang 7 Hari 6 Malam dan Transportasi

MyTravelTrip.ID – Aku tau, kalian pasti nunggu aku bahas tentang budget ke Jepang kan? haha.. Artikel tentang budget ke Jepang aku gabung aja yah sama transportasi soalnya sangat berkesinambungan banget antara budget dan transportasi.

Masalah budget ke Jepang sebenarnya untung-untungan dan persepsi kalian aja sih bagaimana. Mulai dari tiket, penginapan, makan, tempat wisata dan mau naik transportasi apa.

Aku menjelaskan di artikel ini sesuai dengan pengalaman aku aja yah travellers. Kalo mau yang high or low budget atau ada yang kurang sependapat dengan kalian bisa di ganti aja sesuai dengan keinginan kalian.

Awalnya suami aku maunya semua dicobain di Jepang mulai dari transportasi, tempat wisata dan hotel yang lumayan high. Tapi aku tetep KEUKEUH (kalo kata orang sunda) maunya serba Low Budget.

Maklumin aja ya travellers, namanya juga wanita maunya serba irit haha.. inget dapur di rumah. Tadinya aku sempat terbawa arus pak suami untuk semua serba di cobain di Jepang. Aku berpikir, seru juga sih yah kapan lagi ke Jepang kalo ga sekarang.

Buatlah itinerary day 1 Fuji, day 2  disneyland, day 3 disneysea, day 4 USJ, day 5 Kyoto, day 6 Tokyo. Berarti harus pakai JR PASS dong? naik Shinkansen (kereta cepat)? harga JR PASS Rp. 3.700.000 dikali 2 = 7.400.000 pas di coret-coret di kertas loh kok isinya themepark semua?

Untuk JR Pass aja udah 7,4 juta, belum tiket kereta dalam kota, tiket bus. Aku pun cari-cari informasi setiap hari selama 3 bulan, niat bukan? hahaa.. bagaimana caranya pindah kota tapi ga pakai JR Pass, bagaimana caranya ke Gunung Fuji tapi ga naik kereta.

Akhirnya aku merayu suami untuk ala-ala backpacker, setelah aku kasih liat kertas budget ke Jepang yang aku buat. Lalu themepark pun awalnya aku mau hilangin, toh sampai di Jepang aja udah senang, jadi ga perlu lah ke theme park ya kan?

Malam ngomong “iya”, pagi berubah jadi “gak”. Waktu berangkat sudah 2 minggu lagi, aku dan suami harus putuskan itinerary yang pasti dan themepark apa yang dipilih. Akhirnya kami memilih ke Disneyland Halfday dan Universal Studio Jepang 1 hari full.

Sebenarnya gaya trip kali aku namain SEMI BACKPACKER hehe.. Nah, sebelum baca artikel ini, travellers baca artikel aku yang tentang itinerary 7 Hari 6 Malam di Jepang dulu yah, biar gak bingung.

Pesawat by Garuda Indonesia

Untuk armada menuju Jepang aku pilih Garuda Indonesia. Kenapa Garuda Indonesia, karena ini adalah trip pertama kami ke luar negeri. Jadi, biar aman dan nyaman terutama masalah bahasa ga kaget harus ngomong bahasa Inggris hehe..

Padahal aku kepengen banget naik ANA Air, tapi pas ada promo Garuda Indonesia yawislah daripada ga jadi-jadi berangkat ke Jepang. Aku dapat harga promo PP Jakarta – Haneda Rp. 5.500.000 direct, dengan periode travel 11-18 November 2019 dengan penerbangan malam, terbang pukul 22.55 WIB sampai Haneda sekitar jam 09.00 waktu Tokyo.

Waktu aku di Hotel Ueno, aku ketemu sama traveller Indonesia, dia naik pesawat ANA Air dengan harga promo 3.400.000, dengan waktu travel 10 hari huaaa… aku mau nangis, bagaimana cara dapatnya? setelah itu aku lupa tanya dia bagaimana cara dapat promo semurah itu hahaa..

Hotel by Agoda

Kok pilih hotel? nah ini dia yang dinamakan semi backpacker ala kita. Kami memilih hotel karena lokasi agar mudah ditemukan, check in check out kapan pun bisa tanpa beritahu pihak penginapan dan not share bathroom and bedroom.

Tadinya aku mau pilih penginapan kondominium atau hostel tapi karena ini trip pertama kita, kita ga mau merasa ga nyaman. Mungkin trip berikutnya kalau bersama teman perginya, baru kita pilih hostel.

Lokasi penginapan yang kami pilih:

• Day 1, Ueno
• Day 2, Bus
• Day 3, Namba
• Day 4, Karasuma Kyoto
• Day 5, Bus
• Day 6, Kinshicho Tokyo

Jadi, 4 hari di hotel 2 hari di bus malam. Harga hotel aku pukul rata ya sekitar Rp. 750.000 per malam. Total penginapan selama 4 hari Rp. 3.000.000, lumayan irit 2 malam karena tidur di bus.

Makanan Halal

Travellers, jangan lewatkan budget makan di plan budget ke Jepang kamu ya. Makanan di Jepang itu menurutku relatif mahal TAPI kamu bisa akalin budget makan kamu selama di Jepang.

Sudah banyak orang yang tau bahwa di negara sakura ini banyak makanan yang mengandung babi atau pork atau buta (Japanese). Aku sebagai seorang muslim ga mau sembarangan pilih makanan selama disana travellers.

Insya Allah kalau kalian memang niat ga mau makan sembarangan atau makan makanan yang tidak halal, kalian akan dimudahkan dan tidak akan sakit. Makanan no halal itu apa aja? apa yang aku makan selama di Jepang?

Selama di Jepang aku menghindari makanan yang mengandung daging sapi, daging ayam , babi, alkohol dan gelatin. Kebanyakan aku makan seafood dan vegetarian.

Sebelum berangkat ke Jepang, aku sudah search makanan apa yang muslim friendly, restoran mana saja, oleh-oleh apa saja yang halal dll. Mudah? mudah aja sih tapi kalian harus sabar dan jangan nafsu beli makanan yang terlihat enak. Selalu scan dulu ingredientsnya dengan google translate.

Dari tanah air aku sudah bekal makanan yang menurut aku bisa sebagai pengganjal perut dikala lapar dan sarapan instan. Aku bawa kurma sekitar 400 gram, biskuit kurma (Mamoul), aneka biskuit, abon sapi, MIE CUP, kacang pistachio atau almond jg boleh.

 

Kurma cukup kalian taruh di tempat makan kecil pas jalan, jadi jangan di bawa semua di tas yah berat hehe.. jadi setiap pagi di refill. Kurma itu penting banget kalian bawa saat travelling karena kandungan nutrisinya yang banyak sehingga perut kamu bisa tahan dari lapar deh.

Kemanapun kamu pergi, harus ada camilan yah di tas backpackmu. Karena pengalaman kami kemarin, hampir setiap hari kami telat makan jadi sangat diandalkan camilan di tas.

Makanan muslim friendly yang bisa kamu beli di minimart (711, Lawson, Newdays dll) atau yang aku beli kemarin di Jepang yaitu onigiri salmon, onigiri telur, veggie noodle cup (ada di bagian kulkas makanan), salmon sushi, onigiri Grilled Pollack Roe Lawson dll. Intinya travellers harus selalu translate ingredients dulu ya sebelum membeli.

Jangan lupa selalu sedia buah juga ya travellers, buah yang mudah ditemukan yaitu pisang. Buah pisang kalian bisa mudah temukan di conveniance store atau minimart.

Aku mengunjungi 3 restoran yang bersertifikat halal.

1. Honolu Ramen Ebisu, lokasi Ebisu Shibuya, harga sekitar 900 Yen
2. Ichiran Ramen No Pork, lokasi Dotombori, harga sekitar 1.300 Yen
3. Yoshiya Restaurant, lokasi Arashiyama, harga mulai dari 1.500 Yen

Budget makan yang aku buat, yaitu makan pagi 500 Yen, makan siang 1.000 Yen, makan malam 800 Yen, snack 500 Yen. Total makan perhari per orang 2800 Yen x 6 hari = 16.800 Yen.

Transportasi – Kereta, Taksi, Bus

PENTING!! Transportasi adalah KUNTJI perjalanan mulus kalian selama di Jepang. Puji syukur aku sudah merasakan pengalaman hampir semua trasnportasi di Jepang. Bangga sekali aku ini haha..

KERETA – Setiap hari kemana saja tujuanku di dalam kota pasti kami naik kereta. Kalau awal-awal naik kereta di Jepang sedikit bingung, tapi kalo sudah hari berikutnya pasti kamu sudah jago deh.

Info tentang platform kereta tersebar dimana-mana. Hebatnya negara sakura ini, mulai dari stasiun besar sampai stasiun kecil dibuat ramah disabilitas. Jadi, pasti ada lift disetiap stasiun.

Alat bayar untuk naik kereta, aku membeli kartu SUICA dan one day pass subway. Untuk Subway Pass aku beli 24 hours tapi gak sebenarnya ga terlalu kepake juga untuk aku saat liburan kemarin. Kartu SUICA aku pergunakan hanya untuk kereta, tidak untuk belanja. Aku isi SUICA 5.000 Yen per kartu.

TAKSI – Kalo gak karena terpaksa, aku juga ga mau naik taksi sih. Walaupun katanya Jepang negara yang bertekhnologi tinggi dan anti kecelakaan, tapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi.

Nah travellers, pulang dari USJ aku naik kereta dimana setengah perjalanan keretanya berhenti. Berhentinya gak sebentar, tapi 1,5 jam. Aku dan suami mencoba untuk sabar, akhirnya kereta pun jalan, huhh lega rasanya. Eits .. baru jalan melewati 1 stasiun berhenti lagi.

Di cek di Gmaps sih keterangannya da kecelakaan di jalur kereta kita. Kesabaranku pun habis, aku meminta suami untuk keluar dari kereta dan minta naik taksi. Taksi kan mahal? Iya, taksi di Jepang terkenal mahal. Tapi, sebelum aku bilang mau naik taksi, aku udah cek harganya sekitar berapa, biarlah mengurangi budget ke Jepang pos biaya tak terduga.

BUS – Transportasi kedua setelah kereta yaitu bus. Sebenarnya kamu juga bisa menggunakan bus di Tokyo dan Kyoto. Awalnya aku membuat plan mau beli One Day Pass Bus di Kyoto, alhamdulillah kita dapat hotel dekat tempat yang kita mau kunjungi tanpa harus naik kendaraan. Karena semua bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

Hari pertama, setelah keluar dari Bandara Haneda, aku menuju ke Odaiba dengan menaiki Limousine Bus. Harga tiket bus dari Haneda ke Odaiba sebesar 630 Yen.

Hari kedua dan kelima, kami memilih bus malam atau Willer Bus untuk melakukan perpindahan kota. Dengan rute bus malam:

• Hari kedua Tokyo (Shinjuku Expressway Bus Terminal) – Universal Studios Japan (USJ), harga weekdays 5.500 Yen per orang.
• hari kelima Kyoto (Kyoto Station) – Tokyo (Shinjuku Expressway Bus Terminal), harga weekend 6.300 Yen per orang.

Untuk lebih lengkap tentang Willer Bus, aku buat artikel terpisah aja ya.

Hari keenam, aku menggunakan bus ke Gunung Fuji. Sebenarnya naiki bus adalah pilihan yang sangat tepat untuk ke Gunung Fuji asalkan JANGAN weekend. Kalo weekend ya kaya aku gini, kejebak macet berjam-jam.

• Berangkat, Shinjuku Expressway Bus Terminal – Kawaguchiko Station, harga tiket bus sekitar 2.070 Yen per orang
• Pulang, Kawaguchiko Station – Shinagawa Station, harga tiket bus sekitar 1.750 Yen per orang

Theme Park – Disneyland dan Universal Studio Jepang

Disneyland, seperti yang sudah aku bahas di artikel hari pertama di Jepang, tiket yang aku beli untuk Disneyland yaitu half day. Tiket setengah hari atau after 6 PM. Harganya lumayan terjangkau buat kamu yang ingin ke Disneyland tapi gak terlalu mau main wahana alias cuma mau lihat Tokyo Disneyland Electrical Parade Dreamlights. Harga tiket 4.300 Yen per orang, hanya bisa dibeli langsung di Disneyland.

Universal Studio Jepang, pembelian tiket aku lakukan di aplikasi yang berlogo burung. Aku sengaja beli sebelum berangkat ke Jepang, jadi bisa aku print atau bisa pegang hardcopynya. Di USJ aku full seharian, kalo masalah ada tiket setengah hari atau gak, aku gak tau ya. Tiket normal USJ sekitar Rp. 1.100.000 per orang.

Nah, udah semua ya aku rangkum budget ke Jepang yang penting-penting.

Yuk, kita buat ringkasan total budget 7 hari 6 malam di Jepang, aku buat langsung untuk 2 orang yah. Kurs @131,5

1. 1. Pesawat Rp. 5.500.000 x 2 orang = Rp. 11.000.000
   2. Hotel 4 malam = Rp. 3.000.000
   3. Makan 16.800 Yen x 2 orang = Rp. 4.419.000
   4. SUICA 5.000 Yen x 2 = Rp. 1.315.000
   5. Limousine Bus 1260 Yen x 2 orang = Rp. 166.000
   6. Willer Bus 11.800 Yen x 2 orang = Rp. 3.104.000
   7. Bus to Fuji 3.820 Yen x 2 orang = Rp. 1.005.000
   8. Disneyland 4.300 Yen x 2 orang = Rp. 1.131.000
   9. USJ 2 orang = Rp. 2.200.000
   10. Biaya Tak Terduga = Rp. 1.000.000

TOTAL Rp. 28.340.000

Dari budget diatas, jika dibagi perorang sekitar Rp. 14.170.000.

Angka diatas sudah lengkap banget yang kamu dapat. Coba deh bayangin ke Tokyo, Odaiba, Osaka, Kyoto Gion, Kyoto Arshiyama, Universal Studio Jepang, Disneyland, Mt. Fuji, pesawatnya direct, udah termasuk makan, tidurnya di hotel 1 kamar berdua.

Kalo kamu mau tekan budget lagi, bisa bangeeettt tipsnya:

1. Penginapan dari hotel bisa kamu ganti jadi hostel.
2. Cari promo pesawat dengan harga serendah mungkin, contoh Air Asia atau ANA jika kamu beruntung atau Cathay.
3. Beli tiket MULTICITY, misal JKT-HANEDA , OSAKA-JKT. Ini strategi bagus, jadi kamu ga usah mondar mandir, bisa ngurangin budget transportasi.
4. Atur sebaik mungkin itinerary kamu, biar gak perlu beli SUICA. Travellers bisa beli One atau two atau three day Subway Pass saat di Tokyo atau Bus Pass saat di Kyoto.
5. Ganti wisata themepark ke wisata mengunjungi taman atau kuil disetiap daerah. Ini seru juga loh travellers, kamu bisa lihat berbagai macam tanaman cantik dan kuil megah di Jepang.